Tak Sebatas Promosi , Bagi banyak pecinta fesyen, meniru gaya influencer favorit bukanlah hal yang baru. Hal ini memperlihatkan betapa kuatnya influencer marketing dalam membangkitkan keinginan dan kebutuhan yang sulit diabaikan.
Di era digital ini, strategi influencer marketing semakin penting di industri fesyen. Dari selebritas hingga selebgram, banyak yang menjadi panutan bagi ribuan hingga jutaan penggemar di seluruh dunia. Tak jarang, kita melihat foto idola kita memakai pakaian tertentu di media sosial dan langsung ingin memiliki pakaian yang sama.
Bagi banyak penggemar fesyen, mengikuti jejak influencer favorit bukan hal asing. Ketika influencer mengunggah foto memakai sepatu sneakers terbaru ataudress dari merek tertentu, pengikut mereka pun ingin tampil serupa. Ini menunjukkan kekuatan influencer marketing yang mampu menciptakan keinginan dan kebutuhan yang sulit ditolak.
Strategi influencer marketing di industri fesyen mempermudah merek menjangkau audiens yang lebih luas dan spesifik. Kolaborasi dengan influencer memastikan produk mereka dilihat oleh orang-orang yang memiliki minat serupa dengan influencer. Hasilnya? Penjualan meningkat dan loyalitas merek semakin kuat.
Lebih dari sekadar mempromosikan produk, influencer juga sering menjadi sumber inspirasi bagi pengikut mereka untuk menemukan dan mengekspresikan gaya pribadi. Karena awalnya, pengikut tertarik dengan gaya fesyen influencer tersebut dan menjadi pengikutnya. Jadi, mereka tidak ragu merogoh kocek lebih dalam untuk memiliki barang yang sama dengan idola mereka.
Terlebih, jika merek menggunakan influencer yang tidak sekadar mempromosikan produk mereka, tetapi juga benar- benar menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat influencer tersebut lebih autentik dan dapat dipercaya.
Survei BoF-McKinsey State of Fashion 2024 menunjukkan bahwa 43% responden menyatakan preferensi terhadap influencer yang mereka rasakan keterkaitannya. Ini menegaskan bahwa konsumen cenderung mempercayai dan mengikuti influencer dengan pengalaman dan gaya hidup mirip mereka
Sementara itu, 40% responden mengutamakan konten yang autentik. Influencer yang berbagi konten jujur, tidak hard selling lebih menarik bagi konsumen, karena mereka merasa lebih bisa mempercayai rekomendasi produk tersebut. Lalu, sebanyak 37% responden menyukai influencer yang mampu menginspirasi melalui konten kreatif. Influencer yang memberikan ide-ide baru mengenai fesyen sering menjadi sumber inspirasi bagi konsumen dalam menentukan gaya pribadi mereka.
Namun, hanya 23% responden yang mengutamakan keahlian fashion influencer. Meskipun pengetahuan dan keahlian dalam fesyen penting, ini bukan faktor utama bagi sebagian besar konsumen dalam memilih influencer favorit. Menariknya, hanya 15% responden yang merasa status selebritas influencer adalah atribut penting. Ini menunjukkan bahwa popularitas bukan faktor utama dalam menarik minat konsumen. Mereka lebih mengutamakan keterkaitan dan keaslian daripada sekadar popularitas.
Survei ini menegaskan pentingnya keterkaitan dan keaslian dalam influencer marketing di industri fesyen. Konsumen lebih menghargai influencer yang relate dengan mereka, dan yang membagikan konten autentik serta inspiratif. Bagi merek fesyen, memahami preferensi ini penting dalam memilih influencer yang tepat untuk kampanye pemasaran mereka. Dengan fokus pada influencer yang relatable dan autentik, merek dapat membangun hubungan
lebih kuat dengan audiens mereka, yang pada akhirnya meningkatkan loyalitas dan lead.
Dengan semakin banyaknya influencer dan berkembangnya media sosial, influencer marketing menjadi strategi yang semakin efektif dan inovatif. Berkat strategi ini, industri fesyen terus mengalami transformasi signifikan. Menurut laporan Growth Market Reports Analysis, 2022, nilai pasar influencer marketing global di industri fesyen mencapai US$ 3,75 miliar pada tahun 2022, dan diperkirakan akan melampaui US$ 58,51 miliar pada tahun 2031, dengan CAGR sebesar 35,7% selama periode 2023-2031. Pertumbuhan ini didorong oleh popularitas aplikasi media sosial seperti TikTok dan Instagram Reels
Dengan semakin meningkatnya penggunaan media sosial dan perubahan perilaku konsumen, penggunaan influencer marketing di industri fesyen akan terus berkembang. Penggunaan teknologi dan inovasi ditambah dengan pemilihan influencer yang tepat dalam strategi pemasaran ini akan menjadi kunci sukses bagi merek-merek fesyen untuk tetap relevan dan bersaing di pasar.
Evy Christina Setiawan, Senior Marketing Manager UNIQLO Indonesia menjelaskan bagaimana pemilihan influencer yang tepat bisa memberikan dampak besar terhadap UNIQLO. Dalam beberapa tahun terakhir, merek ini telah mengadopsi pendekatan unik dengan memanfaatkan influencer marketing untuk
meningkatkan awareness serta penjualan produknya.
Evy menambahkan, ada cerita tentang salah satu produk UNIQLO yang viral secara global, yakni mini shoulder bag. Tas ini menjadi viral karena seorang influencer. Namun, ia bukanlah seorang selebritas terkenal, melainkan seorang nano influencer bernama Caitlin Phillimore. Ia mengunggah video di TikTok pada tahun 2022, memperlihatkan mini shoulder bag tersebut yang dibelinya.
“Video tersebut mendapatkan satu juta penayangan organik di TikTok dan lebih dari 50.000 likes. Dampaknya sangat besar, hingga tas tersebut terjual habis di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Bahkan, tas ini dinobatkan sebagai the hottest item pada tahun 2023 oleh Vogue dan termasuk dalam daftar holiday 100 items oleh Google,” kata Evy.
Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh dari influencer memang sangat besar. “Pemilihan kategori influencer ini tergantung pada tujuan kampanye. Jika tujuan utamanya adalah awareness dengan target yang lebih luas dan memiliki anggaran besar, maka mega atau macro influencer bisa menjadi pilihan. Namun, jika produk lebih ditargetkan atau memiliki anggaran terbatas, micro dan nano influencer bisa lebih efektif karena memiliki audiens yang lebih tersegmentasi dan loyal, serta biaya yang lebih rendah,” jelas Evy.
UNIQLO sendiri telah menggunakan berbagai kombinasi influencer dalam berbagai kampanyenya. Merek ini mengakui, strategi ini sangatlah efektif. Pada kampanye Hari Raya, contohnya, merek ini bekerja sama dengan selebritas untuk meningkatkan awareness dan brand presence, sementara 150 micro influencer diundang ke toko untuk mempromosikan produk secara lebih spesifik dan mendorong penjualan. Hasilnya, mereka berhasil mencapai 132% dari target reach KPI.
“Contoh lainnya adalah kampanye perayaan sepuluh tahun UNIQLO Indonesia, yang mana UNIQLO menggabungkan out-of-home (OOH)
placement dengan micro dan nano influencer di platform X. Kampanye ini berhasil menghasilkan 14.400 tweet organik dan menjadi trending topic,” tambah Evy.
Hal ini menunjukkan bahwa micro dan nano influencer efektif dalam membangun percakapan organik dan meningkatkan engagement. Tidak hanya itu, UNIQLO juga menggunakan micro dan nano influencer untuk memvalidasi tren, seperti pada kampanye Flannel. Melalui kolaborasi dengan 600 micro dan nano influencer, merek ini berhasil mencapai 2,5 juta reach dan mencapai target penjualan 300%..
Tujuan Kampanye
Tidak hanya UNIQLO, influencer marketing juga telah menjadi salah satu strategi pemasaran yang sangat penting bagi Love, Bonito, merek fesyen asal Singapura. Merek ini telah memanfaatkannya untuk mencapai berbagai tujuan pemasaran, mulai dari brand awareness, hingga konversi penjualan.
“Kami bekerja dengan berbagai jenis influencer, mulai dari nano hingga macro, tergantung pada tujuan kampanye dan tahap perkembangan merek. Setiap influencer dipilih berdasarkan relevansinya dengan merek, apresiasi terhadap merek, dan keselarasan dengan visi merek,” ungkap Suzanne Simanjuntak, Director of Indonesia at Love, Bonito.
Love, Bonito juga memperhatikan tren dan perubahan dalam perilaku konsumen, termasuk tren Gen Z yang semakin meningkat. Mereka tidak hanya memilih influencer yang cocok dengan segmen target mereka, tetapi juga memperhatikan platform yang digunakan oleh target tersebut. Sebagai contoh, Love, Bonito saat ini aktif memanfaatkan influencer yang populer di platform TikTok, favorit para Gen Z.
“Meskipun influencer marketing telah terbukti efektif bagi Love, Bonito, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya, kesulitan dalam menemukan influencer yang komitmen dan konsisten, serta yang memiliki daya tarik dan keterlibatan yang tinggi dengan audiens mereka. Selain itu, penting bagi influencer untuk dapat menyampaikan pesan merek secara efektif dan relevan kepada audiens mereka,” kata Suzanne.
Di masa depan, Suzanne meyakini bahwa influencer akan tetap memegang peranan penting dalam industri fesyen. Namun, influencer perlu terus beradaptasi dengan perubahan tren dan kebutuhan audiens mereka, serta memperkaya diri dengan keterampilan manajemen dan kemitraan bisnis yang lebih baik.
Dapat disimpulkan bahwa dengan strategi yang tepat dan kerja sama yang kuat antara merek dan influencer, influencer marketing dapat menjadi salah satu alat yang efektif dalam mencapai tujuan pemasaran dan memperluas jangkauan merek dalam industri fesyen.